Hilang dan Tergantikan

ini ngepost cerita baru.
rasanya balik ngisi blog ini dengan jerih payah sendiri itu buat seneng :)
daripada ngopas lyric-lyric.
ini dia ceritanya , aku belum nemu judul apa yang pas dengan cerita ini, jadi judulnya aku buat gini...
ngepostnya tengah malam ini :D
heheee, selamat membaca :)
-----
Hay, Namaku Deswita Sari Putri biasa dipanggil Dee. Aku tinggal disebuah kota yang cukup terkenal yaitu Denpasar. Ya, kota itu adalah ibukota Provinsi Bali. Aku baru menginjak kelas XII di SMA ternama di Denpasar. Aku termasuk murid popular di sekolahku, siapa sih yang gak kenal sama seorang vocalis band yang bandnya udah ngeluarin banyak single? Sebenarnya aku bukan orang yang suka tampil di depan umum. Tapi, aku menjadi seorang vokalis grup band untuk mengisi waktuku agar aku tidak jenuh dengan keseharianku yang ditinggal oleh kekasihku, ya sekarang aku menjalani kisah LDR atau yg biasa disebut dengan pacaran jarak jauh, kekasihku sekarang sedang mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang Angkatan Udara, sudah lama aku menjalani kisah ini sekitar 3 tahun . dimulai aku masih kelas 9 SMP, dulu dia adalah seniorku di SMP dan SMA. Dia juga adalah seseorang yg cukup tenar di SMAku dia adalah pemain basket yang banyak dikagumi oleh siswi di sekolah manapun di Denpasar. Tapi, dia memutuskan untuk masuk Angkatan Udara ketika aku baru menginjak kelas XI , dia 2 tahun lebih tua dariku. Hampir 1 tahun ini aku melewati hari-hariku di Denpasar hanya bersama teman-temanku. Kami hanya bisa berkomunikasi seminggu sekali.
                                                                ------------------------
Suatu hari aku mencoba untuk menghubunginya, tapi tak ada jawaban. Ini minggu kesekian  dia belum menghubungiku. Untungnya minggu ini jadwal manggungku di café-café lumayan rame, setidaknya aku dapat menghilangkan kejenuhanku Karena dia belum menghubungiku . Hari ini aku akan manggung di daerah Kuta. Setelah aku selesai perform ada seseorang yang memanggilku.
“Dee.. dee… “ panggil seorang pria itu.
Aku sontak langsung menoleh, “ hay … Irfan ya? “
Aku kaget ternyata dia Irfan sahabatku yang pindah dari SMPku ketika kami akan naik kelas 9 SMP. Sudah lama aku gak ketemu dia, sejak dia pindah ke Banjarmasin. Tapi, kenapa dia sekarang berada disini?
“iya dee… ini aku Irfan.. suaramu makin bagus aja ya.. “ jawab Irfan
“eh, kamu bisa banget sih mujinya, kamu kok bisa balik ke Bali lagi sih? Udah gitu ga ngabarin aku juga kalau mau ke Bali. Terus kamu tau darimana kalau aku bakal manggung di café ini?” tanyaku
“dee dee apasih yg aku gatau tentang kamu? “ dia menjawab dengan ketawanya yang khas .
Aku langsung duduk disebelah irfan untuk melanjutkan perbincangan kami, banyak yang ingin kami ceritakan tapi, ini sudah hampir jam 11 malam. Aku segera bergegas pulang. Tapi, Irvan mengajakku untuk pulang bersamanya, akhirnya aku pulang bersamanya. Setelah sampai di depan rumahku , ayah sudah menantiku di depan pagar. Ketika aku turun dari mobil Irfan juga ikut turun bersamaku. Ayah hanya tersenyum saja melihat Irfan mengantarkanku pulang. Irfan pun pamit pulang kepada ayah.
“dee.. tadi Irfan udah kesini, terus dia nanyain kamu lagi ada dimana , yaudah ayah bilang kamu lagi manggung di Kuta.” Ayah membuka pembicaraan.
“oh ternyata Ayah yang bilang sama dia aku lagi di Kuta, pantes aja dia kok bisa tau aku ada disana” jawabku.
“dia tetap gak berubah ya dee, dari waktu masih SMP dulu” ayah tertawa.
Aku hanya membalas ucapan ayah dengan senyuman.
Aku bergegas menuju kamarku, dengan cepat aku menyalakan Komputerku lalu menyambungkan pada internet, aku berharap semoga kekasihku disana sudah membalas pesanku melalui Facebook. tapi, aku tidak mendapatkan pesan darinya sama sekali. Aku sedikit kecewa , kenapa dia sering mengabaikanku seperti ini. Aku tau dia sibuk disana, tapi saat ini aku membutuhkan dia . aku pun dikit demi sedikit mulai meneteskan air mata.
“Aku harus positive thinking gimanapun keadaannya sekarang, aku tetap saying kamu” ucapku dalam hati .
Akhirnya pun aku tertidur lelap.
Keesokan harinya, Irfan sudah berada di depan rumah untuk mengantarkanku sekolah, aku kaget padahal dia tidak janji untuk mengantarkanku pergi sekolah, kenapa sekarang dia sudah ada di depan rumah?
“Hai Dee… buruan dong kalo mau kesekolah” ucap Irfan.
“nahh, kenapa kamu jemput aku fan?” jawabku.
“aku kan satu sekolah sama kamu dee” nyengir Irfan.
“hah? Kamu satu sekolah sama aku, jadi aku harus liat kamu tiap hari gitu?” jawab muka beteku.
“dee segitu bangetnya sih ketemu sama sahabatnya” jawab muka kucelnya.
“duh terserah deh, ayo cuss keskolah udah jam brapa ini !” ajakku
Aku dan Irfanpun Ngebut menuju sekolah. Nah sampai disekolah ternyata si Irvan malah jadi teman sekelasku. Aku syok banget sama guru malah disuru duduk sebangku denganku. Kayaknya aku udah bosen banget slama SMP dulu sebangku sama dia, usilnya itu kterlaluan . selama pelajaran berlangsung aku sama sekali gak ngerespon omonganya si Irfan. Kalau diladenin omonganya bisa muter muter ke semua cerita, jadi bikin Bete aja. Bel Pulang pun berbunyi aku bergegas pulang dan langsung menyabet pintu sebuah taxi di depan sekolah. Pikiranku pun sudah tidak tertuju pada Irfan, aku memikirkan kemana Gege menghilang? Kenapa dia tidak sibuk mencariku?
                                                                ---------------------------------
Ini sudah hampir setengah tahun dia tak mengabariku sama sekali, aku bingung dia sedang bertempurkah di akademinya? Aku sudah mencoba menghubungi keluarganya, keluarganya pun sudah lama ini tidak dihubunginya. Aku semakin bingung, mungkin saja dia sudah melupakanku, mungkin saja dia sudah melupakan masa-masa indah bersamaku, atau mungkin dia sudah bersama dengan yang lain. Dan selama setengah tahun ini, Irfan tidak pernah luput untuk menghiburku, dia selalu ada disaat aku membutuhkannya. Tapi , terkadang aku takut suatu saat Gege melihatku sedang bersama Irfan. Aku takut Gege salah paham terhadapku. Padahal selama ini aku ingin membagikan kebahagiaanku disini , aku rindu dengannya entah harus seperti apa lagi aku untuk menghubunginya, akun facebooknya pun sudah ditutup sejak lama. Selang beberapa bulan ini aku sangat merasa nyaman berada di dekat Irfan.
Di bulan ke-7 Gege tak ada kabar, Irfan pun menyatakan perasaannya kepadaku, sontak aku kaget atas pengakuannya kepadaku, dia meyakinkanku untuk apa aku menunggu seseorang yang sudah lama ini menghilang, sudah lama ini tidak memberi kabar kepada kekasihnya. Aku benar-benar bingung mungkin Irfan memang ada benarnya, saat ini apa yang sedang ku tunggu? Orang yang tidak tahu pastinya sekarang ada dimana? Tapi aku dan dia masi dalam ikatan status pacaran itu yang membuatku bingung sampai sekarang. Aku pun memutuskan untuk “jadian” dengan Irfan, jujur aja dulu waktu masih SMP aku sempet kecewa kenapa Irfan harus pindah sekolah? Ya aku dulu pernah menyimpan rasa buat dia.
                                                                --------------------------
Aku sudah melewati Ujian Nasional sekitar sebulan yang lalu, kini aku sedang menunggu pengumuman bersama Irfan. Minggu ini aku ada plan buat jalan-jalan ke ubud bareng temen-temen kelas XII dan pastinya bersama Irfan juga. Ya hampir setiap hari setelah Ujian Nasional aku selalu bersama Irfan, kadang dia main ke rumahku , kadang ya kami hanya jalan-jalan keliling Denpasar. Rasanya aku sudah lupa, bagaimana kabar Gege sekarang? Dia masih ingat aku atau tidak? Sudahlah aku harus melupakannya, aku sudah memiliki Irfan, dia yang selalu ada di dekatku saat ini, bukan orang yang malah menyianyiakanku selama setahun ini.
“dee, hari ini kita pergi kemana ya?” tanya Irfan.
Aku tak menjawab karena larut dalam lamunanku
“dee.. kita mau kemana?”tanyanya lagi.
Irfan yang memperhatikanku sedang melamun langsung mengagetkanku.
“hey dee.. kamu knapa? Ngelamun aja dari tadi, aku udah ngomong berulang kali kamu tetep gak dengerin aku.” Ucap Irfan.
“maaf fan, lagi mikirin gimana ujian nasional kita? Bentar lagi kalau kita lulus bakal kayak gini terus gak ya? Kamu masi punya waktu buat aku apa gak?” tanyaku.
“dee.. kamu tau aku kan, aku gak bakal nyuekin kamu, aku juga gabakal biarin kamu kesepian? Emangnya selama ini aku pernah ya ninggalin kamu?” tanyanya padaku.
Aku selalu percaya dengan segala omonganya. Aku selalu bahagia ketika dia selalu bisa membuatku bahagia disetiap harinya. Tapi, terkadang aku merindukan Gege, Gege dia sedang apa sekarang? Apa dia selalu memikirkanku seperti aku memikirkannya? Terakhir aku mencoba menghubunginya sekitar 1 bulan yang lalu, kadang aku merasa bersalah pada Irfan jika aku sedang diam memikirkan Gege. Kenapa aku tidak bisa mencoba melepaskan Gege? Tapi, apa alasan Gege meninggalkan seperti ini? Aku tau dia pasti mempunyai alasan yang kuat untuk meninggalkanku dalam diam.
                                                                -------------------------------------
                Suatu hari aku iseng membuka google dan mengetikkan nama panjang Gege yaitu Geovani Aditya Maulana.  Aku kaget melihat berita yang terpampang di halaman itu. Ternyata, Gege sudah menghilang sekitar 8 bulan yang lalu, dan jenazahnya baru ditemukan sekitar 2 Minggu setelah kejadian. karena terjadinya kecelakaan Pesawat dari Jogja menuju Bali. Aku sangat terkejut dan air mata seketika mengalir dengan derasnya. Aku gatau apa yang harus aku rasakan sekarang. Kenapa aku tidak berusaha mencarinya dari beberapa bulan yang lalu? Pasti sebenarnya dia akan datang ke Denpasar untuk merayakan sweet seventeenku karena 8 bulan yang lalu aku memang baru berumur 17 tahun. Mungkin sekarang Gege tidak ingin melihatku menangis disana tapi, aku benar-benar gak bisa nahan semuanya kalo aku bener-bener sayang sama dia, dan gak mau kehilangan dia, walaupun aku sekarang sudah berstatus “Pacaran”. Aku bingung kenapa keluarganya tidak ada yang memberi tahuku.
                Keesokan harinya aku memutuskan datang kerumah Gege. Aku bertemu dengan adiknya Silvi namanya, karena orang tuanya sedang pergi kerja. Silvi menangis ketika bercerita padaku, entah aku harus bagaimana karena aku juga gak bisa nahan air mataku, aku benar-benar merindukan sosok Gege.
                “Maaf, mbk Dee … Silvi gak bilang sama mbk dee kalo mas Ge udah meninggal. Ayah sama ibu ngelarang Silvi buat kasih tau mbk Dee. Takutnya bakal ganggu Ujian Nasionalnya mbk Dee. Mbk Dee waktu itu mas Ge mau pulang ke Denpasar . dia mau ngerayain ulang tahun mbak Dee disini, mas Ge memang sengaja gak bilang kalau mau pulang kesini. Semuanya sudah di persiapin sama mas Ge disini, kado buat mbak dee udah dikirim sama Mas ge sebelum mas Ge pulang ke Denpasar, tapi , Mas gak bisa ngasih kado itu buat mbak Dee jadi sampai sekarang aku masih menyimpan kado buat mbak Dee dikamar Mas Ge” Cerita Silvi dengan menangis, lalu dia mengambilkan kado itu untukku.
                Aku sangat menyesal kenapa aku baru mencarinya setelah selama ini? Kenapa gak dari dulu aku tanya soal keadaan Gege , kenapa? Mungkin sekarang aku hanya menyalahkan diriku sendiri. Entah apa yang ada di fikiranku saat ini aku saja bingung.
                Lalu, Silvipun datang dengan membawa kotak yang tidak begitu besar ukurannya. Aku bingung entah itu apa isinya. Silvi memberikan kotak itu padaku. Lalu, aku membuka kotak itu dengan meneteskan air mata, seharusnya kotak ini aku terima 8 bulan yang lalu bukan sekarang. Dan ternyata isinya ada sebuah buku yang berjudul love dan sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati. Setelah itu aku membuka buku itu, ternyata isinya adalah setiap waktu yg pernah kami lewati bersama lengkap dengan foto kami berdua. Aku semakin menangis tidak karuan. Diakhir buku itu terselip sebuah surat dari Gege.

Isinya :
                “Hay sayang.. ini semua adalah cuplikan kisah kita hampir selama 4 tahun. Mungkin gak banyak kata-kata yang bisa diselipkan di setiap foto di dalam buku ini, tapi kamu tau setiap moment yang kita lewati sangat indah bagiku. Kamu adalah wanita yang selalu bersabar menungguku, sabar mengahadapi keegoisanku. Terima kasih untuk hampir 4 tahun ini. Kamu jadi yang terindah untuk selamanya . ingat “Distance means nothing when someone means a lot “ aku selalu sayang sama kamu sampai akhir nanti.”                                             
                                                                                                                                Geovani Aditya Maulana
               
                Air mataku semakin tak terbendung lagi. Aku menangis sekerasnya. Tetapi, Silvi mengingatkanku agar aku istighfar, Gege sekarang sudah tiada lagi. Tapi dia masih ada di dalam hati ini.
                                                -----------------------------------------------------------------------
                Hari berganti hari, aku menghilangkan jejak dari Irfan. Saat ini aku butuh ketenangan untuk merelakan Gege pergi untuk selamanya. Mungkin Irfan sekarang sibuk menacariku kemana, padahal aku tetap berada dirumah dan mengurung diri dikamar. Orang-orang dirumah pun sudah kuberitahu siapapun yang mencariku bilang saja aku sedang pergi ke luar kota. Sudah 2 minggu aku tidak keluar rumah. Aku berfikir aku tidak bisa seperti ini terus menerus aku harus cerita ke Irfan semuanya, aku tau dia bakal maklumin semuanya. Aku pun sms ke Irfan, agar dia datang kerumah malam ini untuk menjemputku. Dia menyetujuinya.
                Sekitar jam 7 malam Irfan menjemputku, aku mengajaknya pada suatu tempat yang “dulu” selalu aku datangin bersama Gege. Aku bercerita padanya bahwa Gege sudah tiada.
                “fan, maaf beberapa hari ini aku tidak sempat mengabarimu. Maaf aku egois karena aku tidak cerita padamu. Tempat ini adalah salah satu tempat yang paling sering aku dan gege kunjungi. Mungkin kamu bertanya kenapa aku mengajakmu kemari? Aku mau jujur sama kamu….. dulu awal kita pacaran mungkin yang aku fikirkan aku hanyak sayang kepadamu sebatas kamu care sama aku, tapi ternyata setelah lama bersamamu aku tau kamu sungguh-sungguh sayang kepadaku. Tapi , aku pernah diam-diam sedang memikirkan Gege. Sepertinya aku selalu menyakitimu dengan keegoisanku. Tapi, sekarang aku tau seharusnya aku bersyukur punya kamu , kamu yang selalu ada buat aku, kamu ga pernah mengeluh dengan kelakuanku, kamu nerima aku yang gabisa Move On dari Mantanku. Aku sayang kamu Fan” aku langsung memeluknya.
                “aku tau suatu saat kamu bakal tau perjuanganku buat kamu selama ini. Aku gak pernah ngeluh karena aku tau, semuanya bakal indah pada waktunya. Dan sekarang waktunya,kamu sudah tahu apa yg aku lakukan selama ini. Makasih kalau sekarang kamu sudah belajar buat ngelupain Gege dari kehidupanmu, dan selamat datang kepadaku.  Aku juga bisa lo bikin kamu nangis bahagia gara-gara surpriseku seperti Gege” jawabnya dengan mencium keningku.
                “aku gak mau kamu jadi siapa-siapa , aku mau kamu ya kamu. Cukup jadi dirimu sendiri, aku akan berusaha untuk selalu menyayangimu lebih setiap harinya.” Jawabku dengan tersenyum.


                Aku dan irfan melanjutkan acara kami malam ini di tempat ini. Dan mulai hari ini jam ini dan detik ini aku akan meninggalkan semua tentang Gege di tempat ini. Aku tidak berusaha melupakan aku Cuma meninggalkan kenangan kami disini. Aku tau disana Gege akan baik-baik saja , mungkin dia akan bahagia melihat aku sedang tertawa ceria akibat Irfan. :)
***
Maaf kalo ceritanya radak GJ banget ya , ini usaha banget loh buatnya ..
keep coment ya :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ragu

Dilema~